Sabtu, 25 Februari 2012

PELETON INTAI TEMPUR KOSTRAD


Tontaipur ( Peleton Intai Tempur) merupakan satuan senjata pamungkas yang dimiliki oleh KOSTRAD.Melihat tugas-tugasnya yang berat,terlebih tugas itu harus dapat dikerjakannya tanpa ada unsur-unsur bantuan langsung dari komando Atas, maka tidak berlebihan jika TONTAIPUR merupakan senjata pamungkas bagi satuan kostrad untuk berhasil dalam melaksanakan tugas.Intinya,dalam lingkup operasi militer/perang,pasukan elite kostrad ini dituntut mampu membuat sabotase,"menaklukan" instalasi dan sarana perhubungan musuh serta melakukan operasi penghancuran tokoh-tokoh musuh, sehingga akan memperlemah kekuatan musuh, yang pada akhirnya dapat membantu satuan-satuan lain dari kesatuan konvensional kostrad untuk menghancurkan musuh secara total.Dengan kata lain,pasukan ini dibentuk dan dilatih untuk menjadi "tim awal" atau sebagai pasukan yang menerobos ke medan awal, melakukan pengintaian dan melakukan aksi penghancuran dengan sasaran khusus,sebelum pasukan besar datang.

Tuntutan kemampuan lain adalah harus mampu menjalankan tugas operasi selain perang.wujudnya mereka harus dapat mengatasi terorisme dan menghadapi lawan yang berqasal dari gerombolan kelompok separatis, yang menggunakan taktik gerilya.Mereka dituntut handal menerobos masuk ke basis lawan untuk mencerai beraikan kekuatan gerilya.Dengan menggunakan satuan-satuan kecil pasukan ini dituntut sanggup menghancurkan kekuatan gerilya,dimanapun mereka berada.sedangkan untuk tugas penanggulangan terorisme,para prajurit Intai Pertempuran sanggup melakukan tugas penanggulangan teror secara terbatas,baik yang berupa aksi penyanderaan ataupun operasi pembebasan sandera.
berbagai kualifikasi istimewa tersebut memang dipunyai oleh satuan intelejen lain.Sebagai pasukan tempur yang mengawali penyerbuan,pasukan ini memiliki daya jelajah yang tak terbatas.sekali lagi,sebagai pasukan penerobos,para prajurit ini mampu bergerak masuk sangat kedalam ke arah konsentrasi kekuatan musuh dan menghajarnya dari arah dan waktu yang tak terduga.
mereka adalah prajurit pilihan yang telah melalui serangkaian tes dan latihan agar siap menghadapi segala medan.Tugas luarbiasa yang membutuhkan prajurit yang luar biasa pula.mereka benar-benar menguasai teknik pertempuran hutan-gunung-rawa-laut,pertempuran kota.Penguasaan akan navigasi dan sandi yudha (intel tempur).Menjadi mutlak bagi mereka, untuk mendapatkan informasi tentang situasi dan kondisi,sekaligus menentukan pilihan cara untuk menghancurkannya.seragam hitam-hitam menjadi uniform Tontaipur dengan bendera merah putih di lengan kanan,yang menunjukan ciri khas dan semangat patriotok pasukan elite kostrad ini.Bagi mereka, merah putih adalah harga mati.Bhakti bagi negara kesatuan republik Indonesia seharga nyawa mereka.Bagi pasukan Intai pertempuran, kehormatan adalah segala-galanya.Mereka lebih baik hancur lebur daripada menyerah pada musuh.

Jumat, 24 Februari 2012

SEBUAH MASUKAN DARI PENULIS ..

mencermati dan mengamati kabar berita mengenai program modernisasi ALUTSISTA atau persenjataan yang dicanangkan oleh TNI saat ini cukup bisa dibanggakan sekaligus juga membuat penulis mengurut dada.
Bagaimana tidak dengan kemampuan sumber daya peralatan dan dana yang serba terbatas  dan jauh dari mencukupi , TNI mampu bersikap profesional dalam mengemban tugas negara dengan cara terus berlatih dan berlatih ,berusaha terus menempa diri demi menjaga kesiapan fisik dan mental prajurit dalam keadaan bagaimana pun dan siap di terjukan dalam tugas negara dalam keadaan apapun juga.
Miris memang bila disangkut pautkan antara kebutuhan menjaga kedaulatan negara versus kebutuhan pihak lain dalam jumlah yang sangat fantastis meskipun ujung-ujungnya tergerus oleh tingkah polah dan sepak terjang para koruptor yang menggerogoti anggaran dari uang hasil pajak rakyat dengan jumlah yang sangat fantastis.
sejak adanya kasus pelanggaran wilayah di daerah perbatasan Malaysia,maraknya Gerakan Separatis ,gangguan Teroris dsb.rupanya membuat mata pemerintah terbelalak untuk segera berbenah diri menutupi kekurangannya itu.walaupun tanpa harus berbuat demikian TNI tetap solid dan  bisa diandalkan dalam memperlihatkan jatidiri di depan mata negara-negara lain dengan menggelar kesiapan teritorial pasukan di perbatasan dan penumpasan teroris demi kestabilan negara walaupun apa adanya dengan kemampuan yang ada.
Langkah pembentukan batalyon raiders oleh Jenderal Ryamijad Riyakudu,pengadaan senjata standar SS-V2 yang diproduki PT PINDAD  dan telah terbukti keampuhannya dalam berbagai kejuaraan menembak, alih tekhnologi rudal kapal antara pemerintah Indonesia dan China merupakan langkah-langkah brilian yang telah dicapai oleh pemerintah saat ini demi mewujudkan kekuatan angkatan darat,laut dan udara yang tangguh dengan kemampuannya sendiri sehingga dilema masalah anggaran yang demikian besar untuk pengadaan alutsista dikemudian hari bisa dipecahkan dengan cara membuatnya sendiri sebagai bagian dari kebanggaan buatan anak negeri
semoga....

Latihan Bersama KOPASSUS DAN PLA ( CHINA )

Awal Juni lalu Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Angkatan Darat China (PLA) menggelar latihan bersama untuk pertama kali di Pusdikpassus Batujajar Bandung.
Dalam rangkaian kegiatan latihan ini masing-masing pihak menampilkan persenjataan standar individu yang dimiliki dan kerap digunakan personilnya.
Kedua pasukan melaksanakan kegiatan latihan yang bertajuk "sharp knife 2011" dengan fokus latihan pada penanganan terorisme.
dalam "show off" persenjataan ,kopassus menampilkan beberapa senjata andalannya seperti senapan serbu SS1-V2 dan SS1-V1 ,Sniper Rifle SPR dan untuk produk buatan luar yang kerap digunakan adalah MP5





sedangkan dari china menampilkan beberapa persenjataan seperti senapan standat infantri PLA,QBZ-95,busur-Lintang,senapan pelontar granat 35mm,senapan serbu berperedam kaliber 5,8mm semua senjata itu diproduksi oleh industri pertahanan China.











saling memuji dan mengunggulkan produk masing-masing tersirat dalam pelatihan bersama itu bahkan danjen kopassus Lodewijk Paulus mengatakan bahwa semua produksi China bagus dan cocok digunakan dalam kegiatan operasi yang dilakukan oleh kopassus.Namun menurutnya juga selain belum ada kebutuhan akan penambahan variasi senjata dari luar negeri,kopassus tetap pada komitmennya untuk mengunggulkan kemampuan dalam negerinya dengan tetap me-nomor satukan produksi dalam negeri PINDAD sebagai acuannya.
" Naaah.., gitu dong pak!, KOMANDO !!
(Sumber : defender )

Rabu, 22 Februari 2012

Mantap, RI-Cina Eratkan Kerjasama Alih Teknologi Peluru Kendali

Mantap, RI-Cina Eratkan Kerjasama Alih Teknologi Peluru Kendali

 

Senin, 20 Pebruari 2012 16:31 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Cina sepakat memantapkan proses alih teknologi serangkaian produksi bersama peluru kendali C-705.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Hartind Asrin mengatakan proses alih teknologi menjadi syarat utama dalam setiap pembelian alat utama sistem senjata dari mancanegara, termasuk peluru kendali dari Cina.
"Selain itu, kita juga telah menjajaki kerja sama produksi bersama rudal tersebut sebagai produk nasional," kata Brigjen Hartind Asrin, Senin (20/2).
Rangkaian proses alih teknologi itu antara lain ditandai dengan kunjungan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro ke Cina Precision Machinery Import-Export Corporation (CPMEIC) yang menjadi pemegang proyek pengerjaan rudal C-705 yang akan dibeli TNI Angkatan Laut disertai proses alih teknologi.
Sebelumnya, kedua pemerintah telah melakukan penandatangan nota kesepahaman kerja sama teknis pertahanan kedua negara. Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Kepala Badan Pengembangan Teknologi dan industri nasional pertahanan Cina, Chen Qiufa.
Nota kesepahaman itu mencakup lima poin yakni pengadaan alat utama sistem persenjataan tertentu yang disepakati kedua pihak dalam kerangka "G to G".
Kedua, alih teknologi peralatan militer tertentu yang antara lain mencakup perakitan, pengujian, pemeliharaan, modifikasi, up grade dan pelatihan.
Tiga poin lainnya adalah kerja sama produk peralatan militer tertentu, pengembangan bersama peralatan militer tertentu serta pemasaran bersama dalam dan di luar negara masing-masing.
Selama di Cina, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro melakukan kunjungan kehormatan kepada Menhan China, Menhan Purnomo Yusgiantoro juga berencana melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Perdana Menteri China Li Keqiang.
Tak hanya itu, Menhan juga berencana meninjau perusahaan roket dan peluru kendali China ALIT (Aerospace Long March International Trade and Co.Ltd) .
Redaktur: Ramdhan Muhaimin
Sumber: Antara

Kehebatan KOPASSUS (menurut beberapa narasumber Asing)



Kopassus meraih peringkat ketiga sebagai pasukan elite terbaik world pada tahun 1981, dengan nama waktu itu masih Kopassandha (Komando Pasukan Sandi Yudha). Bermula dari pesawat Garuda Indonesia “Woyla” yang dibajak oleh segerombolan teroris di Bandara Don Muang Bangkok. Unit antiteror yang saat itu baru dibentuk oleh Kopassandha segera diterjunkan di bawah pimpinan Letkol Inf. Sintong Panjaitan, serta diawasi langsung oleh (alm) Mayor Jenderal Benny Moerdani.

Drama pembebasan tersebut turut dipantau oleh beberapa orang anggota Delta Force, pasukan elite Amerika Serikat. Inilah yang berhasil dicatat oleh seorang perwira Delta Force :“…satu regu tentara Indonesia yang hanya bersenjatakan AK-47 dan pistol, tanpa helm pelindung, bahkan tanpa seragam , beberapa diantaranya pun nyaris tanpa rompi anti peluru, menyelinap masuk dan menewaskan semua pembajak dengan waktu yang luar biasa singkat tanpa menimbulkan korban yang berarti. Kita harus memberi perhatian lebih pada satuan ini.” Selanjutnya, bila Anda membaca kurikulum pada pendidikan pasukan khusus di Batujajar, Anda akan terkejut bila mendapati satu mata pelajaran yang takkan didapat di pendidikan elite militer manapun, yakni pendidikan menaklukkan makhluk halus!

Sejak awal didirikannya, masih dengan nama Korps Komando Angkatan Darat (KKAD), tiap anggota Kopassus harus menerima kenyataan bahwa mereka hidup di Indonesia yang begitu sarat dengan hal-hal berbau mistik dan klenik, dan mereka mesti mampu mengalahkan semua itu! Setiap anggota Kopassus menerima latihan yang serupa Uji Nyali, hanya bedanya di program Uji Nyali, peserta diperbolehkan menyerah. Dalam latihan ini, setiap penampakan yang muncul wajib dilawan dan dikalahkan! Begitu pula dengan kemampuan survival anggota TNI yang nyaris terbaik pula di world. Dari segi peralatan, boleh jadi tentara kita termasuk yang paling terpuruk, namun dari faktor Sumber Daya Manusia, tentara kita masih bisa digolongkan sebagai tentara kelas atas. Hidup Indonesia!
Pernah ketika tahun 80 an, disaat OPM papua begitu gencarnya menyerang Indonesia, pihak TNI mendapat kabar bahwa PNG, negera tetangga kita yang pas berada di Papua sana sebagai pemasok senjata, tapi ketika di konfirmasi oleh TNI, PNG tidak mengakuinya.

Sehingga ketika itu, d bawah pimpinan Prabowo, Kopasus ditunjuk utk masuk ke dalam negara PNG sejauh 50 KM, mereka d angkut menggunakan heli dan diturunkan d dekat perbatasan, kemudian ditengah malam mereka naik perahu karet dan ada satu anggota kopasus yang terluka parah saat mempertahankan perahu dari terjangan ombak.

Kopasus tadi pergi ke titik yang telah d curigai sebagi tempat penyimpanan senjata, ternyata hasilnya nihil, kemudia mereka dipatah semangat, mereka bertahan d sana selama dua hari dua malam. sampai kemudian ada dua orang bule berkulit putih melewati wilayah persembunyian mereka, dan mereka menangkap serta menginterogasi bule tadi.

Diketahuilah bahwa ternyata mereka warga negara Australia yang membawa senjata, kopasus pergi ke heli mereka dan tidak sempat menunggu pasokan senjata itu datang, kedua bule tadi d bawa ke Indonesia kemudian d ekstradisi, sejak itu Australia tak berani lagi macam2 dengan Indonesia.

Ingat juga kasus pembajakan pesawat garuda Indonesia d bangkok? kopasus juga lah yang menyelesaikan pembajakan dengan cara mereka tanpa ada penumpang yang terluka,tapi disaat itu ada satu anggot kopasus yang meninggal. Atas prestasi mereka itu, ke 30 anggota kopasus tadi diberi kenaikan pangkat luar biasa.

ah, masih banyak lagi kisah2 membanggakan kopasus utk Indonesia, kisah perkataan seorang guide utk mendaki puncak everest “aku membawa orang2 gila ke puncak everest”. orang gila tadi adalah anggota kopasus, yang tak menggunakan masker asam saat diatas puncak everest, kemudian menancapkan bendera merah putih d puncaknya.

Senin, 20 Februari 2012

Pendapat Seorang Prajurit Amerika Mengenai Modernisasi Alutsista TNI



Dari browsing ke beberapa situs militer di Internet,penulis mendapatkan sebuah pendapat seorang prajurit Amerika yang mengomentari mengenai perkembangan Alutsista TNI yang berkembang dewasa ini berikut cuplikannya


"Mungkin ada benarnya bahwa angkatan bersenjata negara lain pada saat-saat ini khusus nya di kawasan Asia Tenggara melakukan pembelian peralatan lebih didasarkan pada mentalitas perbaikan “wajah “ daripada kebutuhan operasional aktual dan kegunaannya sehubungan dengan membaiknya tingkat perekonomian di kawasan ini.
Dalam menanggapi kasus di tolaknya option pembelian Tank MBT LEOPARD Sebenarnya, Indonesia harus mempertimbangkan beberapa bentuk lain dari kendaraan lapis baja bukan hanya Main Battle Tank atau Tank Utama ,tapi juga mereka harus mempertimbangkan tank-tank yang sedikit lebih ringan,lebih kecil yang akan lebihlincah bergerak.Pembelian Tank Scorpion contohnya merupakan langkah cerdas dalam pengadaan Alutsista yang dicanangkan oleh pemerintah beberapa tahun yang lalu. Bisa juga mengerahkan kekuatan dalam produski dalam negeri sendiri melalui PT.PINDAD yang telah di akui kualitasnya untuk  membuat model kendaraan lapis baja tank jenis light yang lebih efektif dengan peralatan senjata anti-tank atau rudal. Karena seperti yang disebutkan, Indonesia kemungkinan kecil tidak akan menghadapi ancaman agresi militer maupun sebaliknya melalui darat, tapi masalah utama bagi Indonesia
adalah untuk menjaga keamanan jalur laut, aset maritim (perikanan, minyak dan gas) dan batas-batas dan ruang udara. Dengan Pertumbuhan ekonomi yang meningkat cukup signifikan dewasa ini,pemerintah melalui TNI berniat untuk membelanjakannya pada Leopards ditambah, pemeliharaan suku cadang dan pelatihan,..Namun akan lebih baik berinvestasi dalam pembelian pesawat ,helicopter dan kapal laut yang multi fungsi .Selain dapat digunakan dalam melakukan pengamanan territorial juga sewaktu-waktu dapat juga dipergunakan dalam berbagai bentuk operasi kemanusiaan seperti bencana alam yang marak terjadi di Indonesia.Namun bila dipergunakan dalam hal menjaga kedaulatan perlu juga di sediakan pesawat pengawas atau pengintai, jet tempur sergap,atau yang dapat dimodifikasi untuk digunakan dalam menemukan  kapal asing,anti kapal penyelundup,perompak dll.,Contoh Pesawat Helos Boeing dan / atau pesawat angkut, OPVs atau korvet Rudal yang lebih berguna untuk keperluan patroli tertentu yang di antara garis pantai nya yang terbilang terbesar dan terpanjang didunia ..
dan jangan juga dilupakan bahwa pendanaan yang cukup dari pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah fakta bahwa dengan keamanan yang terjamin dan stabilitas kawasan yang aman dari tingkat kerawanan. Akan menjadi modal penarik peminat investor asing yang tak bisa lepas dari tersedianya peralatan keamanan yang mumpuni,dengan kebijakan yang se efisien dan sebijaksana mungkin."

(kutipan dari : Millitary nuts)

Jumat, 17 Februari 2012

PESAWAT TANPA AWAK UAV (unmanned aerial vehicles (UAVs) MK II


JAKARTA - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menyatakan rencana pengadaan pesawat intai tanpa awak (UAV) belum final.

"Semua masih berproses di Kementerian Pertahanan, jadi belum final," katanya menjawab ANTARA usai memimpin upacara alih komando pengendalian Pasukan Pemukul Reaksi Cepat di Markas Divisi-1/Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/2).

Ia menegaskan, TNI sebagai pengguna tidak mempersalahkan dari negara mana UAV yang akan digunakan itu diadakan. "Bagi TNI jika persenjataan yang beli sesuai dengan spesifikasi teknik dan kebutuhan operasi yang dibutuhkan maka semua `clear`... tidak masalah," ujar Panglima TNI. Agus menambahkan, "...dan semua pengadaan alutsiata itu dilakukan sesuai kerangka kekuatan pokok minimum yang telah ditetapkan,". Kedepan TNI berencana akan membangun satu skuadron pesawat intai tanpa awak.


Sebelumnya pada tahun 2006, TNI pernah menggelar tender pembelian empat pesawat UAV untuk Badan Intelijen Strategis (Bais) yang prosesnya dimenangkan oleh UAV jenis Searcher Mk II dari Israel yang dibeli melalui perusahaan di Filipina, Kital Philippine Corp. Namun hingga kini belum ada realisasi.
(sumber: alutsista.blogspot.com)

Performance
Endurance        20 hr.
Range            300 km
Altitude        23,000 ft
Technical Data
Weights
Max. take-off weight     436 kg
Max. payload weight    120 kg
Dimensions
Overall length       5.85 m 
Wingspan             8.55 m